Perjalanan akhir Sinead O’Connor mengantar kita ke Dublin, Irlandia, di mana dia dimakamkan dengan upacara Islami pada Selasa (8/8/2023). Kenangan tentang penyanyi dan pencipta lagu ini telah berakar sejak akhir 1980-an dengan debut albumnya, “The Lion and the Cobra.”
Tahun Oktober 2018, Sinead O’Connor mengumumkan perjalanan spiritualnya ke dalam Islam, dan memilih nama Shuhada Sadaqat sebagai identitas barunya. Lebih dari 3.000 jiwa hadir untuk merangkulnya dalam perjalanan terakhirnya.
Walau Sinead sekarang berada jauh, konsep “shalat ghaib” menjadi relevan. Bagi umat Muslim, shalat ghaib adalah cara untuk mendoakan seseorang yang telah meninggalkan dunia ini, walaupun kita tidak bisa berada di sana secara fisik. Bahkan jika sudah berlalu seminggu atau lebih sejak kematian seseorang, shalat ghaib tetap bisa dijalankan.
Bagaimana cara melaksanakan shalat ghaib untuk Sinead O’Connor? Ini langkahnya:
- Niat: Dalam buku “Risalah Tuntunan Shalat,” Moh Rifai menjelaskan bahwa bacaan shalat ghaib mirip dengan bacaan shalat jenazah biasa. Yang perlu diubah hanya niatnya, yang harus ditujukan untuk mayit yang tidak hadir secara fisik.
- Kapan dan Dimana: Shalat ghaib bisa dijalankan kapan saja dan di mana saja, baik sendiri maupun berjamaah. Anda hanya perlu berdiri (tanpa rukuk dan sujud), mengucap empat kali takbir, dan menutupnya dengan salam.
Ingatlah, shalat ghaib adalah tindakan doa untuk mereka yang telah berpulang. Meskipun Anda mungkin tidak berada di dekat mayit secara fisik, niat dan doa tulus yang Anda panjatkan adalah inti dari pelaksanaan shalat ghaib. Baik pria maupun wanita dianjurkan untuk melaksanakannya, tanpa terkecuali.
Dalam momen seperti ini, kita diingatkan bahwa ikatan kita dengan agama dan spiritualitas bisa memeluk keragaman pengalaman hidup. Shalat ghaib untuk Sinead O’Connor adalah salah satu cara untuk mengenang dan mendoakan dia, dan bagian dari esensi universal kemanusiaan adalah menghormati perjalanan akhir setiap individu, tidak peduli agama atau kepercayaan mereka.