Surabaya – Sebuah fenomena menarik terjadi di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, dimana sejumlah makam muncul di tengah-tengah waduk ketika air sedang surut. Kompleks makam kuno ini terletak di daerah pinggir waduk dan tengah-tengahnya, dan menjadi sorotan masyarakat setempat. Lalu, apa sebenarnya penyebab dan asal-usul munculnya kompleks makam kuno ini? Berikut penjelasannya:
Awal Mula
Dilansir dari Detik, Pada musim kemarau tahun ini, air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan kompleks makam yang biasanya terendam air mulai terlihat di tengah waduk. Kompleks makam ini terletak di Kelurahan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro, sekitar 200 meter dari jalan perkampungan. Di sana, terdapat batu kijing yang tersebar, beberapa masih utuh dan beberapa lainnya rusak akibat terkikis air. Batu kijing ini umumnya berwarna putih dan menyerupai batu.
Asal-Usul Makam di Waduk Gajah Mungkur
Makam-makam yang muncul di Waduk Gajah Mungkur (WGM) merupakan peninggalan dari masyarakat sebelum adanya proyek pembangunan waduk tersebut. Menurut Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita, lokasi makam ini dulunya adalah permukiman warga. Pada tahun 1970-an, warga dipindahkan ke Sumatera karena pembangunan WGM. Meskipun warga dipindahkan, makam-makam tersebut tetap ada di tempatnya. Makam-makam ini berasal dari sekitar tahun 1970-an, ketika warga meninggalkan desa tersebut. Dengan demikian, makam-makam ini sebenarnya bukan termasuk kategori makam kuno. Selain itu, terdapat puluhan desa lain yang warganya juga dipindahkan, sehingga setiap desa tersebut memiliki makam sendiri.
Penyebab Makam Muncul di Tengah-tengah Waduk
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, munculnya makam-makam ini terkait dengan pasang surutnya air waduk. Beberapa makam muncul di daerah pinggir waduk, sementara yang lainnya muncul di tengah-tengah waduk. Menurut Dennys Pradita, terdapat puluhan lokasi makam yang muncul dan dapat terlihat ketika air surut. Sebelumnya, daerah tersebut merupakan bekas permukiman, lahan pertanian, sungai, dan fasilitas umum. Pembangunan WGM pada tahun 1978 menyebabkan banyak warga dipindahkan, dan pemukiman lama pun tenggelam. Fenomena ini juga terkait dengan banjir yang terjadi pada tahun 1966 di aliran Bangawan Solo, yang mengakibatkan sebagian warga harus pindah ke tempat lain.
Demikianlah penyebab dan asal-usul munculnya kompleks makam kuno di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Fenomena ini menjadi bukti sejarah yang menarik dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang masa lalu masyarakat setempat.