Balikpapan – Pada suatu malam yang kelam di Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, sebuah tragedi mengguncang komunitas dan dunia pertunjukan seni ular. Rosandi Maulana, seorang pawang ular berusia 63 tahun yang dikenal dengan sebutan “Bah Kobra,” telah meninggal dunia akibat patukan mematikan dari seekor king cobra. Kejadian tragis ini terjadi saat ia sedang mempertunjukkan seni ular dalam acara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia.
Pertunjukan Seni Ular yang Mematikan
Patukan Mematikan dari King Cobra
Pada Jumat, 18 Agustus 2023, Rosandi Maulana, yang sering disapa Bah Kobra, terkena patukan mematikan dari king cobra. Ular tersebut memiliki panjang sekitar 3,5 meter dengan berat sekitar 8 kilogram. Rosandi terkena serangan itu saat sedang memukau penonton dengan pertunjukan seni ular yang telah ia kuasai selama bertahun-tahun.
Tragedi di Malam Bersejarah
Kejadian tragis ini terjadi dalam rangka memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia. Bah Kobra sedang beraksi di Desa Bantarmara, menghibur dan mempesona penonton dengan gerakan-gerakan ular yang penuh kelincahan. Namun, pada pukul 22.00 WIB, king cobra yang baru ditangkap dari sekitar Cisarua, tiba-tiba melancarkan serangan mematikannya.
Kenangan dan Duka yang Tersisa
Peninggalan Seorang Maestro Ular
Rosandi Maulana bukanlah sosok biasa di komunitasnya. Ia telah mengabdikan dirinya untuk seni pertunjukan ular selama puluhan tahun. Keterampilan dan dedikasinya telah menginspirasi banyak orang, baik yang terlibat dalam dunia seni maupun yang sekadar menikmati pertunjukannya. Bah Kobra tidak hanya sekadar pawang ular, tetapi juga seorang maestro yang menghidupkan seni ular dengan penuh semangat.
Prosesi Pemakaman yang Mengharukan
Setelah kejadian tragis tersebut, prosesi pemakaman Bah Kobra dilakukan dengan penuh keharuan di TPU Desa Cisarua. Rekan-rekan sesama pawang ular, teman-teman seniman, serta masyarakat umum datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang telah memberikan begitu banyak inspirasi. Andrian Saputra, Ketua Paguyuban Seni Cisarua, mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas kepergian Bah Kobra.
Kesimpulan
Rosandi Maulana, Bah Kobra, telah meninggalkan warisan yang tidak terlupakan di dunia seni pertunjukan ular. Tragedi patukan king cobra telah mengingatkan kita akan rapuhnya hubungan antara manusia dan alam. Namun, semangat dan dedikasi Bah Kobra akan terus hidup melalui para rekan dan penggemarnya yang berkomitmen untuk melanjutkan tradisi yang ia cintai.