Sutradara hebat Kim Yong-hwa sekali lagi menyapa penonton dengan keajaiban sinematik terbarunya, The Moon. Film ini adalah perpaduan sempurna antara visual yang memukau dan kedalaman emosional yang menyentuh jiwa.
Setelah memukau kita dengan konsep kehidupan setelah kematian dalam dua film Along with the Gods, Kim Yong-hwa kali ini membawa kita ke angkasa lewat The Moon. Dalam perjalanan ini, dia berkolaborasi dengan Doh Kyung-soo, atau akrab disapa D.O. dari EXO, yang telah absen selama lima tahun terakhir.
Salah satu daya tarik utama film ini terletak pada penggambaran yang luar biasa dari luar angkasa. Kehampaan lingkungan yang asing, getaran saat pesawat ruang angkasa meluncur atau berbenturan, serta sensasi bebas saat mengapung dari pesawat tersebut, semuanya terekam dengan indah.
Detail ketika karakter berpacu dengan kendaraan penjelajah bulan dan berbagai tantangan lainnya membuat penonton tidak hanya terpukau, tetapi juga terlibat secara emosional dengan perjalanan Hwang Sun-woo seorang diri.
Tidaklah mengherankan bahwa D.O. dari EXO mengungkapkan bahwa The Moon memiliki kemampuan untuk menjadikan penonton seakan ikut serta dalam petualangan luar angkasa karakternya. Ia tak hanya berakting, tetapi juga mengantarkan penonton pada perasaan dan pengalaman yang dialami oleh karakternya.
Kim Yong-hwa sungguh menunjukkan dedikasinya untuk membawa dunia luar angkasa menjadi nyata. Selain membangun set yang memukau, ia menerapkan teknologi kamera IMAX dengan lensa 4K bersamaan dengan 45 lensa kamera lainnya. Ini adalah langkah besar dalam perfilman Korea, yang belum pernah dicoba sebelumnya.
Dengan anggaran sekitar 28 miliar won atau sekitar US$21,3 juta, The Moon berhasil menghadirkan keajaiban sinematik tanpa menghabiskan biaya seperti film-film Hollywood serupa seperti Gravity dengan biaya produksi antara US$80 juta hingga US$130 juta, atau The Martian dengan biaya produksi US$108 juta.
Untuk benar-benar menikmati keindahan teknis film ini, layar lebar adalah pilihan yang paling tepat. Hal ini akan memungkinkan penonton untuk melihat setiap detail dengan jelas. Dukungan akting dari tiga pemeran utama, terutama Doh Kyung-soo, juga sangat mempengaruhi pengalaman menonton.
Walaupun sebagian besar adegan D.O. terjadi dalam ruang yang terbatas di dalam pesawat ruang angkasa, ekspresi luas yang dimainkannya mampu mengekspresikan berbagai emosi dengan begitu jelas. Bahkan tanpa dialog panjang, penonton dapat merasakan kebingungan, panik, amarah, penyesalan, dan penerimaan yang dialami oleh karakternya.
Tentu saja, tak bisa diabaikan bagaimana D.O. bersama Sul Kyung-gu dan Kim Hee-ae berhasil membangun koneksi emosional dengan penonton tanpa perlu berada dalam adegan yang sama. Ketiganya bahkan tidak pernah berada dalam satu adegan bersama sepanjang film. Keahlian akting mereka membuktikan bahwa jalinan emosi bisa dipersembahkan melalui layar tanpa adanya interaksi fisik.
Prestasi lain yang patut disoroti adalah bagaimana Kim Yong-hwa berhasil mengumpulkan sejumlah bintang besar untuk film ini. Jangan berpikir bahwa hanya D.O. dari EXO, Sul Kyung-gu, dan Kim Hee-ae yang menonjol. The Moon punya lebih banyak kejutan yang siap memukau penonton.
Namun, tidak bisa diabaikan bahwa ada satu kelemahan dalam film ini, yaitu backstory karakter yang dibiarkan tergantung tanpa penjelasan. Meskipun hanya satu aspek, ini cukup mengganggu karena memiliki kaitan langsung dengan alur cerita keseluruhan.
Di akhirnya, The Moon bukan hanya sekadar film tentang bertahan hidup di luar angkasa seperti film-film serupa sebelumnya. Ini tentang upaya untuk menyelamatkan seseorang yang terperangkap di ruang hampa, serta tentang pengorbanan yang harus dihadapi untuk tujuan tersebut.
Kim Yong-hwa dengan mahirnya menggabungkan elemen kemanusiaan dan kritik sosial dengan pesona visual yang memukau. Tema-tema penebusan dan pengampunan, yang telah muncul dalam karya-karya sebelumnya, juga tersusun dengan apik di dalam lapisan cerita The Moon.
Film ini bukan hanya prestasi visual semata, tetapi juga merupakan bukti nyata bahwa Korea siap bersaing dalam genre petualangan antariksa di masa depan.
The Moon adalah tontonan yang cocok untuk segala usia, dan mulai dapat dinikmati di bioskop Indonesia mulai 9 Agustus. Jadi, jangan sampai terlewatkan kesempatan untuk merasakan petualangan yang menakjubkan ini!