Menelusuri Rahasia Cuaca dan Bencana Alam Petualangan Ilmiah Siswa SMA di Balai Meteorologi dan Geofisika

Har Tono

foto siswa siswi SMA saat penelitian alat

Jakarta – Olimpiade Sains Nasional ke BMKG pada tanggal 24 Agustus 2023. Rangkaian kunjungan ini tampaknya sangat edukatif dan memberikan wawasan yang berharga mengenai pengamatan cuaca, meteorologi, gempa bumi, dan kualitas udara.

Selama kunjungan ke Taman Alat Stasiun Meteorologi Kemayoran, siswa mendapatkan penjelasan tentang berbagai alat pengamatan cuaca yang digunakan untuk mengukur curah hujan, suhu, dan lain-lain. Pengenalan terhadap alat-alat seperti Alat Ombrometer, Alat Penakar Hujan Hellman, Sangkar Meteorologi, dan lainnya tentu sangat menarik bagi siswa yang tertarik dalam bidang sains dan meteorologi. Penjelasan mengenai bagaimana data-data ini diolah menjadi informasi penting dalam analisis cuaca juga sangat berharga.

Siswa juga diajarkan mengenai penggunaan Earthquake Early Warning untuk memberikan peringatan dini pada sistem kereta cepat saat terjadi gempa bumi. Ini adalah contoh konkret tentang bagaimana ilmu dan teknologi dapat digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari dan industri. Selain itu, pengenalan terhadap operasional meteorologi dan laboratorium kualitas udara juga memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya pemantauan lingkungan.

Dari penjelasan di laboratorium kualitas udara, kita bisa memahami bahwa BMKG melakukan pemantauan kualitas udara dengan fokus pada partikulat Suspended Particulate Matter (SPM) yang mengandung komponen-komponen seperti karbon hasil pembakaran mesin. Pemantauan ini penting untuk memahami dampak lingkungan dari polusi udara dan memberikan data yang relevan untuk pengambilan kebijakan terkait lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Inisiatif seperti kunjungan ke BMKG ini tentu sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan minat siswa dalam bidang sains, meteorologi, dan lingkungan. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan dan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

BACA JUGA:  BMKG Raih Sukses di WhatsApp Lebih dari 4 Juta Pengikut untuk Informasi Cuaca dan Gempa yang Cepat dan Akurat

Hal ini, tentunya sangat bermanfaat terutama bagi industri transportasi, ” lanjutnya. Kemudian, siswa ke Ruang Operasional Meteorologi. Prakirawan Cuaca, Iqbal Fathoni menjelaskan mengenai fungsi ruang operasional meteorologi sebagai pusat pengumpulan dan distribusi informasi cuaca yang relevan.

Tidak hanya itu, siswa juga mengunjungi Laboratorium Kualitas Udara. Sub Bidang Analisis Komposisi Kimia Atmosfer, Eka Suharguniyawan menjelaskan tentang pengujian terhadap sampling udara. “Pemantauan partikulat SPM dengan metode sampling dilakukan setiap 6 hari sekali selama 24 jam,” ucap Eka.

“Di DKI Jakarta, BMKG memantau SPM di delapan lokasi yaitu Kemayoran, Monas, Ancol, Bandengan, Grogol, Karet, Ragunan dan Taman Mini Indonesia Indah. Dari kedelapan lokasi warna partikulat SPM sudah menghitam artinya komponen dalam partikulat tersebut dominannya dari karbon hasil pembakaran mesin yang menggunakan bahan bakar minyak atau fosil. Apalagi seluruh lokasi tersebut berada di dekat jalan raya,” lanjutnya.

Also Read