Jakarta – Bagi yang belum familiar, BI Checking merupakan layanan untuk memeriksa histori kredit atau pinjaman dari para debitur.
Jika dalam catatan BI Checking terdapat hal-hal negatif seperti pembayaran angsuran motor yang terlambat, dapat mengakibatkan kesulitan dalam pengajuan kredit di masa mendatang.
Namun, belakangan ini terdapat banyak perbincangan di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) mengenai skor BI Checking yang menyebabkan kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Salah satunya dicuitkan oleh akun @kawtuz pada hari Senin (21/8/2023).
“Gilaaa, ada 5 freshgraduate yang mendaftar di tempat kerja saya, sayangnya semuanya tidak lolos karena skor BI Checking Kol 5, sungguh mengejutkan,” tulis @kawtuz.
“Penjelasan telah diberikan mengenai alasan ketidaklolosan mereka, dan yang bersangkutan tidak melakukan protes, hal ini menandakan bahwa mereka memang memiliki skor Kol 5,” tambahnya.
Hingga hari Selasa (22/8/2023), cuitan tersebut telah dilihat oleh lebih dari 1,9 juta pengguna dan mendapat lebih dari 933 komentar dari warganet.
Gilaaa, ada 5 freshgraduate yang mendaftar di tempat kerja saya, sayangnya semuanya tidak lolos karena skor BI Checking Kol 5, sungguh mengejutkan
Fenomena skor BI Checking yang buruk dan dampaknya terhadap sulitnya mendapatkan pekerjaan mendapatkan tanggapan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi.